Jual Beli Ransomware di Dark Web Tumbuh 2.500 Persen Setahun

Jual Beli Ransomware di Dark Web Tumbuh 2.500 Persen Setahun - Sahabat Info Tekno semuanya, kali ini Informasi Teknologi akan memberikan informasi teknologi terbaru dan mungkin penting untuk anda baca dengan judul Jual Beli Ransomware di Dark Web Tumbuh 2.500 Persen Setahun yang telah kami analisa dan kami persiapkan dengan matang untuk anda baca informasi teknologi terbaru kali ini. Semoga imformasi dunia teknologi yang kami sajikan mengenai Artikel Teknologi, yang kami tulis ini dapat anda jadikan pengetahuan di dunia teknologi dan anda tidak kudet lagi dan menjadi manusia yang update teknologi.

Judul : Jual Beli Ransomware di Dark Web Tumbuh 2.500 Persen Setahun
link : Jual Beli Ransomware di Dark Web Tumbuh 2.500 Persen Setahun

Infotekno-Baru

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah laporan dari tim peneliti Carbon Black menyebutkan jual beli ransomware di Dark Web meningkat 2.500 persen dalam setahun. Nilai pasar ransomware tahun ini diprediksi US$ 6,2 juta (sekitar Rp 84,9 miliar) dari sebelumnya US$ 249 ribu (sekitar Rp 3,4 miliar) pada 2016.

Seiring dengan serangan ransomware jenis GoldenEye dan WannaCry di dunia tahun ini, laporan juga menyebut kerugian akibat ransomware diperkirakan mencapai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 13,6 triliun.

Dikutip dari Daily Mail, Jumat (27/10/2017), laporan tersebut mengungkap, penjahat siber memberdayakan para pemula untuk meluncurkan serangan ransomware menggunakan kit-do-it-yourself.

Tercatat, lebih dari 6.300 toko online menjual 45 ribu jenis ransomware. Berdasarkan penelitian, jenis ransomware yang ditawarkan mulai dari lock screen ransomware yang menargetkan perangkat Android (dijual US$ 100 atau sekitar Rp 1,3 jutaan) hingga custom ransomware berikut source code-nya (dijual lebih dari US$ 1.000 atau sekitar Rp 13,6 jutaan).

Laporan juga mengungkap, penjual ransomware mendapatkan penghasilan hingga US$ 100 ribu (sekitar Rp 1,3 miliar) per tahun dari penjualan ransomware. Padahal, pengembang software rata-rata berpenghasilan US$ 69 ribu per tahun (sekitar Rp 945,2 jutaan).

Adapun pertumbuhan pasar uang tebusan ransomware banyak dibantu oleh penggunaan Bitcoin dan browser Tor anonim yang memungkinkan komunikasi anonim sehingga transaksi sulit dilacak.

Disebutkan juga, perilaku korban yang mau menebus datanya yang kena serangan turut berdampak pada pasar ransomware. Berdasarkan survei, 52 persen responden bersedia membayar tebusan.

Dari jumlah tersebut, 59 persen mengaku bersedia membayar senilai Rp 1,3 juta, 29 persen mau membayar hingga Rp 6,9 juta, dan 12 persen mengaku mau membayar di atas Rp 7 juta untuk mendapatkan kembali data mereka yang disandera ransomware.

"Pasar ransomware akan terus tumbuh jika orang tetap rela membayar uang tebusan," kata laporan tersebut.

(Tin/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Let's block ads! (Why?)


Demikian Informasi Teknologi Jual Beli Ransomware di Dark Web Tumbuh 2.500 Persen Setahun

Informasi Jual Beli Ransomware di Dark Web Tumbuh 2.500 Persen Setahun kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Baca juga


Jual Beli Ransomware di Dark Web Tumbuh 2.500 Persen Setahun


Anda sekarang membaca artikel Jual Beli Ransomware di Dark Web Tumbuh 2.500 Persen Setahun dengan alamat link https://infotekno-baru.blogspot.com/2017/10/jual-beli-ransomware-di-dark-web-tumbuh_27.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :