Komat-kamit Akhir Tahun
Judul : Komat-kamit Akhir Tahun
link : Komat-kamit Akhir Tahun
TIAP menjelang pergantian tahun, Dul Komat sibuk menerima order. Pria pengangguran ini punya rezeki tahunan lumayan. Apalagi tahun 2018 banyak orang mulai ambil ancang-ancang menjemput tahun 2019, “dagangan” Dul Komat laris manis.
Untuk itu, Dul Komat bisa meraup untung bersih 100%. Kok bisa? Bisa, karena secara finansial dia tidak keluar modal. Modalnya hanya berkomat-kamit mengibuli pasiennya. Maklum, dia sejatinya paranormal abal-abal.
Tahun 2018 adalah tahun hiruk-pikuk politik. Banyak harapan ekonomis ditawarkan sekaligus kegilaan psikologis. Orang ramai mempersiapkan diri ikut Pemilu 2019, ingin menjadi anggota legislatif tanpa latar belakang politik yang memadai, apalagi berkomitmen terhadap bangsa dan negara.
Selain Dul Komat, ada Mbah Kamit. Memasuki bulan Desember, Mbah Kamit menggelung rambutnya yang panjang. Dia mengaku baru turun dari Gunung Lawu. Seperti tahun-tahun sebelumnya, beberapa klien Mbah Kamit adalah anggota legislatif yang masih menjabat. Mereka minta pencalonannya nanti kembali mulus. Ini sasaran empuk. Mbah Kamit. “Mas kawin”-nya bisa lebih tinggi.
Mbah Kamit juga kedatangan tamu yang minta selamat karena sedang diincar KPK. Biayanya jelas lebih tinggi, sebab orang ketakutan gampang membuka dompet lebar-lebar asal selamat. Pesanan lainnya tak kalah rumit, bagaimana selamat dari dampratan istri pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya.
Ada lagi si Acong. Dia sibuk menyiapkan perlengkapan kerjanya: seperangkat kartu cina, kain warna merah, dan seekor burung gelatik yang dibelinya kemarin di Pasar Pramuka. Meski masih beberapa bulan lagi, suasana Imlek sudah terasa di Jakarta. Bagaimana nasib shio tahun depan? Apa ciong yang harus dihindari? Kapan kepala naga menoleh, dan sebagainya dan sebagainya.
Seperti yang sudah-sudah, pasien yang berdatangan menyerahkan “biaya administrasi konsultasi” kepada sekretaris sang dukun. Si sekretaris bilang ke sang dukun, uang dari klien dikurangi untuk biaya pengamanan. Sudah itu ada cukong tanggung mendekat minta bagian, sebab dia yang jadi sponsor. Selesai? Belum. Tiba-tiba ada empat lima orang kekar minta bagian sebagai tim inti.
Itung-itung, si dukun cuma mendapat sisa yang hanya cukup untuk membeli rokok kretek sebungkus. “Kampreeet …!” teriaknya.
Itulah risiko profesi. Baik sebagai pengacara, anggota DPR, pejabat eksekutif, calo atau dukun sekalipun, mereka hidup pada dunia yang diwarnai tipu-menipu. Di sana penipu, di sini kena tipu. Di sini kena tipu, di sana menipu. Pokoknya tipsanilah. –yuwono
Baca Kelanjutan Komat-kamit Akhir Tahun : http://ift.tt/2jdbnZeDemikian Informasi Teknologi Komat-kamit Akhir Tahun
Komat-kamit Akhir Tahun
Anda sekarang membaca artikel Komat-kamit Akhir Tahun dengan alamat link https://infotekno-baru.blogspot.com/2017/12/komat-kamit-akhir-tahun.html