Merujuk Ilmu Gubernur DKI Lagu Gesang Perlu Koreksi
Judul : Merujuk Ilmu Gubernur DKI Lagu Gesang Perlu Koreksi
link : Merujuk Ilmu Gubernur DKI Lagu Gesang Perlu Koreksi
SEPENINGGAL Gubernur Ahok, titik-titik banjir di Jakarta bertambah. Semula 53 RW kini membengkak menjadi 100 RW di 36 kelurahan. Tapi kata Gubernur Anies Baswedan, konsep penanganan banjir di Jakarta salah fatal. Air hujan harusnya masuk ke tanah tapi dialirkan ke laut. Kalau begitu, lagu “Bengawan Solo”-nya Gesang harus dikoreksi total.
Bagi penggemar lagu kroncong, pasti kenal lagu “Bengawan Solo” yang diciptakan komponis Gesang. Dalam lirik lagu tersebut, di antaranya berbunyi: air mengalir sampai jauh, akhirnya ke laut…… Sebab dalam buku Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) karangan siapapun, pasti disebutkan bahwa sebagian air hujan itu ketika tak terserap ke tanah akhirnya masuk selokan, ke kali dan akhirnya ke laut.
Bila air hujan tak terserap ke tanah, mau ke laut aliran juga tidak lancar karena tersumbat di sana-sini, terjadilah genangan. Bila jumlahnya berlebihan, dinamakan banjir. Nah, genangan yang kemudian menjadi banjir ini, menurut data BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) di Jakarta sekarang ini, angkanya makin meluas. Bila semula hanya 53 RW kini membengkak jadi 100 RW di 36 kelurahan.
Gubernur Anies pun kemudian menyalahkan konsep penanggulangan banjir di Jakarta. Air yang dialirkan ke laut melalui gorong-gorong raksasa, kemudian di laut terhalang bangunan reklamasi, ini melawan sunatulah. “Ini kesalahan fatal Jakarta,” kata Anies. Air hujan itu turun ke bumi ya harus masuk ke tanah, bukan ke laut.
Bila demikian halnya, buat apa Allah Swt menurunkan banyak sungai-sungai di muka bumi, sebagaimana banyak disebutkan di berbagai surat di kitab Qur’an? Itu semua diciptakan juga demi keseimbangan alam. Ketika air tak semuanya terserap ke bumi, akan dialirkan ke kali dan akhirnya ke laut.
Jika teori “ilmu” Gubernur Anies lebih sahih dan benar, berarti juga telah terjadi kesalahan fatal dalam lagu “Bengawan Solo” karya komponis Gesang. Lirik lagu itu perlu dikoreksi. Kalimat yang menyebut: air mengalir sampai jauh, akhirnya ke laut……harus diubah menjadi: air mengalir sampai jauh, akhirnya ke tanah…..
Jika Gesang Martohartono ini masih hidup, niscaya akan terkaget-kaget dan menggumam, “Kowe kuwi ngomong apa ta Le?” – gunarso ts
Baca Kelanjutan Merujuk Ilmu Gubernur DKI Lagu Gesang Perlu Koreksi : http://ift.tt/2Gv7RPUDemikian Informasi Teknologi Merujuk Ilmu Gubernur DKI Lagu Gesang Perlu Koreksi
Merujuk Ilmu Gubernur DKI Lagu Gesang Perlu Koreksi
Anda sekarang membaca artikel Merujuk Ilmu Gubernur DKI Lagu Gesang Perlu Koreksi dengan alamat link https://infotekno-baru.blogspot.com/2018/02/merujuk-ilmu-gubernur-dki-lagu-gesang.html