Kasus Novel Jalan di Tempat Banyakan Petir Kurang Hujan

Kasus Novel Jalan di Tempat Banyakan Petir Kurang Hujan - Sahabat Info Tekno semuanya, kali ini Informasi Teknologi akan memberikan informasi teknologi terbaru dan mungkin penting untuk anda baca dengan judul Kasus Novel Jalan di Tempat Banyakan Petir Kurang Hujan yang telah kami analisa dan kami persiapkan dengan matang untuk anda baca informasi teknologi terbaru kali ini. Semoga imformasi dunia teknologi yang kami sajikan mengenai Artikel Teknologi, yang kami tulis ini dapat anda jadikan pengetahuan di dunia teknologi dan anda tidak kudet lagi dan menjadi manusia yang update teknologi.

Judul : Kasus Novel Jalan di Tempat Banyakan Petir Kurang Hujan
link : Kasus Novel Jalan di Tempat Banyakan Petir Kurang Hujan

Infotekno-Baru

SUDAH setahun berlalu, kasus penyiraman air keras pada Novel Baswedan masih jalan di tempat. Sampai-sampai Fadli Zon menyindirnya: kebanyakan geluduk hujan tak kunjung turun. Novel pun sudah sebut nama terduga otak penyiraman, tapi Polri tak menindaklanjuti. Teguran Jokowi ke Kapolri Tito sepertinya hanya diiyain saja.

Penyiraman terhadap penyidik KPK Novel Baswedan terjadi 11 April 2017. Hingga hari ini berarti sudah setahun lebih kejadian tragis itu terjadi. Tapi siapa pelaku sebenarnya masih misteri, termasuk juga dalang atau otaknya. Sudah ada rekayasa gambar, tapi begitu ditangkap, eh ternyata itu informan (tim elang) polisi.

Kapolri Tito Karnavian sudah dua kali dipanggil Jokowi, tapi kasus Novel tetap tak ada kemajuan. Jangan-jangan hanya diiyain saja. Dan Presiden karena banyak urusan yang harus diselesaikan, jadi “lupa” menanyakan kembali kasusnya kepada Kapolri.

Novel Baswedan selaku korban, hanya bisa tertawa getir. Dia memang tidak yakin kasus ini terungkap. Kata Novel, bukannya Polri tidak mampu, tapi tidak mau. Sebab Novel sudah dapat satu nama yang layak disebut sebagai otak penyerangan itu. Sudah disampaikan pula nama itu pada Polri, tapi belum ada kelanjutan yang menggembirakan.

Novel pernah mengatakan, perwira tinggi itu masih punya pengaruh kuat di jajaran Polri. Dialah yang memerintahkan menghapus sidik jari pada tabung yang dibuat menyiram muka Novel, untuk menghilangkan jejak. Karena kasus ini terus jalan di tempat, tak mengherankan Wakil Ketua DPR Fadli Zon sampai menyindir, “Kebanyakan geluduk kurang hujan.”

Banyak pihak yang minta KPK membentuk TGPF, tapi jawaban Agus Raharjo itu terserah presiden. Sedangkan presiden menyerahkan pengungkapan kasus Novel pada Kapolri. Jadi muterrrr saja kan? Yang jelas kata Polri, kini pihaknya dibantu KPK, Ombudsman RI, dan Komnas HAM.

Agar jangan sampai kasus Novel hanya kebanyakan petir kurang hujan, Presiden Jokowi mesti bersikap tegas. Terhadap Menteri Agraria/TR pernah mengancam, “Jika target sertifikat tak tercapai awas!” Kenapa dalam kasus penyiraman Novel Baswedan Jokowi tak berani mengeluarkan ancaman serupa? – gunarso ts

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Kasus Novel Jalan di Tempat Banyakan Petir Kurang Hujan : https://ift.tt/2I02gW4

Demikian Informasi Teknologi Kasus Novel Jalan di Tempat Banyakan Petir Kurang Hujan

Informasi Kasus Novel Jalan di Tempat Banyakan Petir Kurang Hujan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Baca juga


Kasus Novel Jalan di Tempat Banyakan Petir Kurang Hujan


Anda sekarang membaca artikel Kasus Novel Jalan di Tempat Banyakan Petir Kurang Hujan dengan alamat link https://infotekno-baru.blogspot.com/2018/04/kasus-novel-jalan-di-tempat-banyakan.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :