Twitter Lite Tersedia di 21 Negara Baru, Indonesia?
Judul : Twitter Lite Tersedia di 21 Negara Baru, Indonesia?
link : Twitter Lite Tersedia di 21 Negara Baru, Indonesia?
Terlepas dair Twitter Lite, layanan Twitter sampai saat ini masih banyak digunakan oleh pengguna di Indonesia. Selain mengunggah twit, Twitter juga digunakan untuk melakukan jajak pendapat berkat adanya fitur polling.
Penggunaan fitur ini tampak mengalami peningkatan pesat di tengah-tengah keramaian menjelang Pilpres dan Pileg 2019. Alhasil, akun anonim hingga tokoh berpengaruh ramai-ramai menggelar jajak pendapat terkait pasangan capres dan cawapres yang hendak dipilih warganet.
Tren ini memicu tanggapan dari Khairil Anwar Notodiputro. Di akun Twitter pribadinya, Guru Besar Statistika di Institut Pertanian Bogor (IPB) tersebut menuliskan sebuah thread berjudul "MENGAPA HASIL POLLING TWITTER TIDAK LAYAK UNTUK DIPERCAYA?".
Ia menjelaskan, jajak pendapat merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam survei untuk mengetahui pendapat dari sekelompok orang. Sementara survei pada dasarnya,adalah mengamati sebagian orang untuk memperoleh gambaran dari seluruh pengguna Twiitter yang ada.
Lebih lanjut, survei lazim dilakukan dalam kegiatan riset dan menjadi alat penting mengumpulkan data secara sahih. Ia menekankan, sebagai salah satu teknik pengumpulan data dalam survei, jajak pendapat harus dijamin kesahihannya. Ini karena survei merupakan kegiatan ilmiah dan keasliannya akan membuat akurasi hasil jajak pendapat dapat terukur dan dengan demikian, risiko salahnya pun dapat terukur.
Setidaknya ada dua syarat yang harus terpenuhi, sehingga metode pengumpulan data dinyatakan sahih. Pertama, "sample" harus merepresentasikan "population". Artinya, "sample" harus merupakan miniatur dari "population" dan bagian dari "population" tersebut.
"Bagaimana agar 'sample' itu representatif? 'Sample' bisa representatif jika 'sample' itu ada dalam kendali kita. Jadi 'sample" itu harus terkendali. Pengendalian ini sangatlah penting," jelas Khairil.
Adapun syarat kedua adalah jumlah "sample" harus cukup karena hal ini mencerminkan akurasi dan presisinya.
Lantas, bagaimana status jajak pendapat Twitter? Mengacu pada penjelasan di atas, ia menegaskan masalah utama jajak pendapat Twitter adalah pihak yang menggelarnya tidak bisa mengendalikan "sample" dan "populasi" yang merupakan syarat untuk dapat memperoleh data sahih.
"Sependek pengetahuan saya, pengendalian 'sample' dalam jajak pendapat Twitter sangat sulit dilakukan. Ini Karena kita tidak bisa memilih 'sample'nya, tidak bisa memastikan apakah yang mengisi orang Indonesia, apakah berhak memilih atau tidak, bahkan kita tidak bisa menolak robot," terang Khairil.
Pada penutup thread tersebut, ia menyimpulkan hasil jajak pendapat Twitter tidak layak dipercaya dan oleh sebab itu, kita cukup menganggapnya sebagai hiburan saja.
Demikian Informasi Teknologi Twitter Lite Tersedia di 21 Negara Baru, Indonesia?
Twitter Lite Tersedia di 21 Negara Baru, Indonesia?
Anda sekarang membaca artikel Twitter Lite Tersedia di 21 Negara Baru, Indonesia? dengan alamat link https://infotekno-baru.blogspot.com/2018/08/twitter-lite-tersedia-di-21-negara-baru.html