Gelap Mata, Gelap Hati
Judul : Gelap Mata, Gelap Hati
link : Gelap Mata, Gelap Hati
KALAU mata hati sudah gelap, maka tak mau melihat kebenaran. Yang ada adalah nafsu keserakahan. Bagaimana caranya mengumpulkan kekayaan dengan cepat, nggak peduli halal atau haram.
Maka banyaklah yang memilih haram pun nggak apa, yang penting bisa kaya cepat. Itulah yang dilakukan sebagian oknum pejabat, gubernur, bupati, walikota dan pejabat setingkat, termasuk abdi hukum!
Beberapa waktu lalu KPK hampir setiap saat menangkap oknum pejabat yang sedang kongkalikong, menerima suap. Suap proyek, suap perkara dengan nilai miliaran rupiah.
Berkat kejelian petugas lembaga anti-rasuah tesebut, sebagian digagalkan. Yakni ketika oknum tersebut sedang menerima uang dan memasukkannya dalam tas. Bentuk uang rupiah, dolar AS, Singapura dan uang asing lainnya.
Manusia kayaknya sudah tak takut lagi pada hukum, bahkan orang hukum seperti Pak Hakim dan Pak Jaksa, panitera sendiri juga bermain dengan palunya. Inilah yang membuat masyarakat awam pada tertawa. “Lha, Pak Hakim kan tahu kalau korupsi itu melanggar hukum?”
Bukan sekadar tahu, tapi sangat tahu, dan sangat mengerti, sangat paham. Tapi kan orang, seperti yang diungkapkan sebelumnya, kalau mata hatinya sudah buta, nggak bisa lagi melihat benar salah. Seperti main judi. Untung-untungan. Pokoknya kalau nggak tertangkap ya kaya, tapi sebaliknya tertangkap, ya resiko pakai baju orange KPK. ”Tahanan KPK”
Sudah diingatkan, setan bakalan menggoda manusia sepanjang masa. Masak nggak ngerti juga sih? Bukan nggak ngerti Bung, tapi yang jadi masalah adalah bahwa para oknum itu sendiri yang sudah berteman dengan setan! -massoes
Baca Kelanjutan Gelap Mata, Gelap Hati : http://ift.tt/2y9qeu2Demikian Informasi Teknologi Gelap Mata, Gelap Hati
Gelap Mata, Gelap Hati
Anda sekarang membaca artikel Gelap Mata, Gelap Hati dengan alamat link https://infotekno-baru.blogspot.com/2017/10/gelap-mata-gelap-hati.html