Ayo, Berpantunlah!

Ayo, Berpantunlah! - Sahabat Info Tekno semuanya, kali ini Informasi Teknologi akan memberikan informasi teknologi terbaru dan mungkin penting untuk anda baca dengan judul Ayo, Berpantunlah! yang telah kami analisa dan kami persiapkan dengan matang untuk anda baca informasi teknologi terbaru kali ini. Semoga imformasi dunia teknologi yang kami sajikan mengenai Artikel Teknologi, yang kami tulis ini dapat anda jadikan pengetahuan di dunia teknologi dan anda tidak kudet lagi dan menjadi manusia yang update teknologi.

Judul : Ayo, Berpantunlah!
link : Ayo, Berpantunlah!

Infotekno-Baru

LIDAH tak boleh sembarang bicara, kerena kan bisa melukai hati, sembah Ananda menjelang puasa, mohon ampun setulus hati,” Bang Jalil membaca pantun yang akan dikirim kepada sahabatnya melalui WA.

Lalu dia menulis lagi, dan sekaligus membacanya keras-keras. ”Manggis bukan sembarang manggis, Manggis dari kampung halaman, Nangis bukan sembarang nangis, Nangis ingat banyak kesalahan.”

“Pak hati-hati, ya menulis puisi atau pantun, jangan sampai menyinggung orang, apalagi agama?” ujar sang istri dengan bijak.

Bang Jalil mengerti nasihat sang istri arahnya ke mana. Dan sangat pahamlah, mana yang SARA dan bukan. Apalagi sampai mengyinggung umat? Walaupun sekolahnya nggak tinggi-tinggi amat, tapi dia tahu mana yang disebut syariat Islam. Kan dulu lagi kecil ngaji sama Pak Haji Karim, di Kebayoran Baru?

Pantun dan puisi puasa dan Lebaran nanti, kan banyak ditulis orang dan dikirim buat para handai-taulan. Ini juga religi, keagamaan. Malah sangat dianjurkan karena mensyiarkan agama.

”Ibu juga boleh kirim-kirim nih, kalau nggak mau keliru, ya nyontek aja di buku ‘Pantun Asal2an…’ ala Bang Sofyan,” kata Bang Jalil sambil menyeruput kopi hangat.

Pantun itu ya termasuk budaya harus dilestarikan ya, Pak? Sekarang banyak lho, pejabat, diakhir pidatonya selalu berpantun? Yang penting nggak banding-bandingkan dengan syariat agama. Oke?

“Bapak paham,” kata Bang Jalil.

“Nggak boleh banding-bandingkan orang. Ibu juga marah, kalau dibandingkan sama janda sebelah!” kata sang istri, sambil melirik Bang Jalil.

Bang Jalil terbatuk-batuk. Hemm, dia pernah salah omong. “Bu, tetangga sebelah kayaknya nggak punya suami. Janda dia? Rambutnya dibiarkan berkibar, hitam kelam, ikal mayang. Hemm, kayaknya lebih muda dari ibu ya?”

“Ya, tapi lebih indah lagi kalau dia pakai hijab!” ujar sang istri waktu itu, besungut. -massoes

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Ayo, Berpantunlah! : https://ift.tt/2GWi5wD

Demikian Informasi Teknologi Ayo, Berpantunlah!

Informasi Ayo, Berpantunlah! kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Baca juga


Ayo, Berpantunlah!


Anda sekarang membaca artikel Ayo, Berpantunlah! dengan alamat link https://infotekno-baru.blogspot.com/2018/04/ayo-berpantunlah.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :