Atasi Kerugian Pasca-Panen Ikan Segar, Kemenkes dan KKP Berburu Teknologi Baru

Atasi Kerugian Pasca-Panen Ikan Segar, Kemenkes dan KKP Berburu Teknologi Baru - Sahabat Info Tekno semuanya, kali ini Informasi Teknologi akan memberikan informasi teknologi terbaru dan mungkin penting untuk anda baca dengan judul Atasi Kerugian Pasca-Panen Ikan Segar, Kemenkes dan KKP Berburu Teknologi Baru yang telah kami analisa dan kami persiapkan dengan matang untuk anda baca informasi teknologi terbaru kali ini. Semoga imformasi dunia teknologi yang kami sajikan mengenai Artikel Teknologi, yang kami tulis ini dapat anda jadikan pengetahuan di dunia teknologi dan anda tidak kudet lagi dan menjadi manusia yang update teknologi.

Judul : Atasi Kerugian Pasca-Panen Ikan Segar, Kemenkes dan KKP Berburu Teknologi Baru
link : Atasi Kerugian Pasca-Panen Ikan Segar, Kemenkes dan KKP Berburu Teknologi Baru

Infotekno-Baru

Liputan6.com, Jakarta - Menurut hasil studi Dalberg tahun 2017, tingkat kerugian pasca-panen ikan segar yang diderita Indonesia mencapai 25 persen setiap tahun.

Jika kehilangan makanan ini diubah menjadi nutrisi yang hilang, setiap tahunnya masyarakat Indonesia kehilangan hingga 16.500-27.500 metrik ton protein ikan.

Hal ini menjadi perhatian utama I-PLAN (Indonesia-Postharvest Loss Alliance for Nutrition), sebuah program khusus yang dirancang untuk mengurangi hilangnya nutrisi di sepanjang rantai pasokan pangan, besutan organisasi non-profit GAIN (Global Alliance for Improved Nutrition).

Guna mengatasi permasalahan tersebut, program I-PLAN yang bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dengan dukungan penuh Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia (KKP), mengadakan program kompetisi tingkat nasional bertajuk “Innovation Challenge”. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Innovation Factory dan NTUitive.

Kompetisi ini diusung untuk mencari 10 finalis yang memiliki ide teknologi atau inovasi baru yang dapat diadopsi oleh pelaku rantai pasokan ikan segar lokal, untuk mengurangi Post-Harvest Loss (PHL) atau kerugian pasca-pangan.

Kondisi ini umumnya menimpa beberapa titik kritis, seperti tempat pendaratan ikan, transportasi dan distribusi, pengecer di pasar dan penjual pinggir jalan, sistem penyimpanan kecil serta bahan alternatif pengganti es.

“Kami mencari solusi dan inovasi yang dapat mencakup titik kritis lokasi pendaratan ikan hingga sampai ke tangan konsumen. Ini untuk memastikan bahwa ikan segar yang dijual berkualitas baik, aman, dan bergizi untuk konsumsi lokal," kata Ravi Menon, Country Manager GAIN untuk Indonesia dalam keterangannya, Jumat (26/10/2018).

Tidak hanya untuk daerah perkotaan, Ravi melanjutkan, tetapi juga untuk masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, terutama di daerah pegunungan atau perbukitan.

Di daerah-daerah yang sulit dijangkau tersebut, biasanya ikan segar laut sangat jarang tersedia, atau dijual dengan harga yang relatif tinggi.

"Ikan adalah bagian penting dari sumber makanan pokok, tidak hanya untuk protein hewani, tetapi juga sebagai sumber mikronutrien, mineral dan asam lemak esensial. 100 gram ikan tongkol, misalnya, mengandung 56 persen asupan protein yang direkomendasikan untuk orang dewasa, dan 100 persen untuk anak usia 4-9 tahun,” ucap Ravi menjelaskan.

Let's block ads! (Why?)


Demikian Informasi Teknologi Atasi Kerugian Pasca-Panen Ikan Segar, Kemenkes dan KKP Berburu Teknologi Baru

Informasi Atasi Kerugian Pasca-Panen Ikan Segar, Kemenkes dan KKP Berburu Teknologi Baru kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Baca juga


Atasi Kerugian Pasca-Panen Ikan Segar, Kemenkes dan KKP Berburu Teknologi Baru


Anda sekarang membaca artikel Atasi Kerugian Pasca-Panen Ikan Segar, Kemenkes dan KKP Berburu Teknologi Baru dengan alamat link https://infotekno-baru.blogspot.com/2018/10/atasi-kerugian-pasca-panen-ikan-segar.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :