Bertapa di Myanmar, Bos Twitter Malah Dikecam

Bertapa di Myanmar, Bos Twitter Malah Dikecam - Sahabat Info Tekno semuanya, kali ini Informasi Teknologi akan memberikan informasi teknologi terbaru dan mungkin penting untuk anda baca dengan judul Bertapa di Myanmar, Bos Twitter Malah Dikecam yang telah kami analisa dan kami persiapkan dengan matang untuk anda baca informasi teknologi terbaru kali ini. Semoga imformasi dunia teknologi yang kami sajikan mengenai Artikel Teknologi, yang kami tulis ini dapat anda jadikan pengetahuan di dunia teknologi dan anda tidak kudet lagi dan menjadi manusia yang update teknologi.

Judul : Bertapa di Myanmar, Bos Twitter Malah Dikecam
link : Bertapa di Myanmar, Bos Twitter Malah Dikecam

Infotekno-Baru

CEO Twitter, Jack Dorsey, membuat kesal umat Hindu dan sejumlah anggota kasta Brahmana karena diketahui berfoto dengan sebuah plakat bertuliskan "Smash Brahminical patriarchy" atau "Hancurkan Patriarki Brahamanisme".

Tulisan tersebut dianggap telah menghina sistem kasta Hindu di India yang menempatkan Brahmana di posisi teratas.

Dilansir The Guardian, Rabu (21/11/2018), pihak Twitter telah menyampaikan permintaan maaf jika tulisan tersebut telah membuat kesal umat Hindu. Twitter ataupun Dorsey sama sekali tidak mendukung pesan soal tekanan terhadap sistem kasta Hindu.

"Saya sangat menyesal atas hal ini. Ini tidak mencerminkan pandangan kami. Kami mengambil foto pribadi dengan hadiah yang diberikan kepada kami, dan kami seharusnya lebih bijaksana. Twitter berusaha menjadi platform yang tidak memihak bagi semua orang. Kami gagal melakukannya di sini dan kami harus melakukannya lebih baik untuk melayani pelanggan kami di India," tulis pimpinan kebijakan dan legal Twitter, Vijaya Gadde, melalui akun Twitter resminya.

Di sisi lain, permintaan maaf Twitter justru disayangkan oleh sejumlah pihak. Twitter dinilai seharusnya berbicara terang-terangan menentang Brahmanisme, yakni keyakinan yang membagi manusia dalam empat kasta berbeda.

Dalam agama Hindu yang merupakan mayoritas di India, Brahmana merupakan kasta tertinggi.

"Pernyataan yang sangat mengecewakan dari Twitter. Brahmanisme dan patriarki bersifat menindas, jadi mengapa pandangan Twitter tidak mencerminkan memberikan ruang bagi suara yang terpinggirkan? Menyebut "tidak memihak", hanya sebuah cara menghindari upaya untuk mencegah usaha nyata membuat ruang ini setara," tulis Sandhya Ramesh di Twitter.

Let's block ads! (Why?)


Demikian Informasi Teknologi Bertapa di Myanmar, Bos Twitter Malah Dikecam

Informasi Bertapa di Myanmar, Bos Twitter Malah Dikecam kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Baca juga


Bertapa di Myanmar, Bos Twitter Malah Dikecam


Anda sekarang membaca artikel Bertapa di Myanmar, Bos Twitter Malah Dikecam dengan alamat link https://infotekno-baru.blogspot.com/2018/12/bertapa-di-myanmar-bos-twitter-malah.html

Subscribe to receive free email updates: