Bahasa Generasi Muda Kita Sudah Sok Inggris dan Arab
Judul : Bahasa Generasi Muda Kita Sudah Sok Inggris dan Arab
link : Bahasa Generasi Muda Kita Sudah Sok Inggris dan Arab
BAHASA itu dinamis. Akibat interaksi penggunanya, bisa saling mempengaruhi. Bahasa nasional kita, Indonesia, sangat banyak dipengaruhi bahasa asing. Tapi jika bahasa kita telah memiliki kosa kata sendiri, haruskah kita menelan mentah-mentah bahasa asing itu? Para pejabat kita sangat gemar melakukannya, sehingga generasi muda pun kini banyak yang ikut-ikutan sok Inggris dan sok Arab.
Tanggal 28 Oktober kemarin kita baru saja memperingati Sumpah Pemuda yang ke-89. Bapak-bapak dan ibu-ibu pendiri bangsa, waktu itu bertekad: bertanah air satu Indonesa, berbangsa satu bangsa Indonesia dan berbahasa satu Indonesia. Soal tanah air dan bangsa, masih bisa kita pertahankan secara utuh. Tapi soal bahasa Indonesia? Generasi muda kini telah banyak yang terkena erosi, tidak bangga dengan bahasa sendiri.
Bahasa Inggris sudah banyak yang menggeser bahasa Indonesia. Program TV swasta, begitu banyak yang menggunakan Bahasa Inggris. Paling terkenal adalah istilah “breaking news”. Kata itu terkesan lebih keren ketimbang diganti jadi: berita sela. Lalu berita koran maupun media elektronik juga jadi pelopornya. Libur panjang diganti jadi long weekend, pesepeda jadi bickers, tenaga wanita penjual jadi sales girls, terima tamu jadi open house; dan masih banyak lagi.
Di kaveling DKI Cipayung Jakarta Timur, ada tempat cuci mobil yang merangkap pangkas rambut, hampir semuanya menggunakan Bahasa Inggris. Ketika tutup di depan pintu digantung tulisan: closed. Katika buka ditulis: open. Kesannya tinggal di negara Barat, atau kompleks perumahan ora asing. Padahal di situ orang Baratnya hanya satu orang.
Jika memelototi sepanjang jalan, toko-toko banyak sekali yang menggunakan bahasa Inggris. Jaman Orde Baru dulu ada larangan menggunakan istilah asing, sehingga Indomart dipaksakan jadi Indomaret. Yang baru populer sekarang, jaman sekarang jadi “jaman now”. Bahasa Arab sama saja, kamu diganti jadi antum, ibu diubah jadi umi, bapak jadi abu, saudara perempuan: uhkti, saudara laki-laki: akhi.
Padahal jika kita bangga dengan bahasa sendiri, sepanjang Bahasa Indonesia sudah memilik padanannya, kenapa musti mengambil bahasa asing? Tapi mau bagaimana lagi, para pejabat kita sampai tingkat presiden pun sangat gemar menggunakan istilah asing, meski Bahasa Indonesia juga memiliki. – slontrot
Baca Kelanjutan Bahasa Generasi Muda Kita Sudah Sok Inggris dan Arab : http://ift.tt/2zYp5CEDemikian Informasi Teknologi Bahasa Generasi Muda Kita Sudah Sok Inggris dan Arab
Bahasa Generasi Muda Kita Sudah Sok Inggris dan Arab
Anda sekarang membaca artikel Bahasa Generasi Muda Kita Sudah Sok Inggris dan Arab dengan alamat link https://infotekno-baru.blogspot.com/2017/10/bahasa-generasi-muda-kita-sudah-sok.html