Ketika Tradisi ‘Tapa mBisu’ Dijadikan Senjata Terdakwa

Ketika Tradisi ‘Tapa mBisu’ Dijadikan Senjata Terdakwa - Sahabat Info Tekno semuanya, kali ini Informasi Teknologi akan memberikan informasi teknologi terbaru dan mungkin penting untuk anda baca dengan judul Ketika Tradisi ‘Tapa mBisu’ Dijadikan Senjata Terdakwa yang telah kami analisa dan kami persiapkan dengan matang untuk anda baca informasi teknologi terbaru kali ini. Semoga imformasi dunia teknologi yang kami sajikan mengenai Artikel Teknologi, yang kami tulis ini dapat anda jadikan pengetahuan di dunia teknologi dan anda tidak kudet lagi dan menjadi manusia yang update teknologi.

Judul : Ketika Tradisi ‘Tapa mBisu’ Dijadikan Senjata Terdakwa
link : Ketika Tradisi ‘Tapa mBisu’ Dijadikan Senjata Terdakwa

Infotekno-Baru

“TAPA mbisu” selama ini dikenal sebagai tradisi di Pura Mangkunegaran Solo, saat menjelang malam 1 Suro (Muharam). Tapi di era gombalisasi ini, ternyata terdakwa kasus korupsi macam Setya Novanto juga mengadopsi tradisi “tapa mbisu” tersebut sebagai kiat untuk lolos dari jeratan hukum. Mungkinkah berhasil?

Setiap malam 1 Suro, Kota Solo menjadi terasa lebih istimewa dari hari-hari biasa. Di Kraton Kasunanan (Pakubuwono) malam itu diselenggarakan kirab pusaka di tengah malam. Diiringi sejumlah kebo bule Kyai Slamet, pusaka-pusaka kraton diarak melalui sejumlah jalan protokol, dikawal para pejabat kraton Kasunanan beserta para abdi dalem. Rakyat pun mengelu-elukannya.

Di Kadipaten Mangkunegaran, malam itu juga terjadi kesibukan yang sama. Para pejabat Mangkunegaran, abdi dalem bersama kawula Surakarta juga keluar rumah, lalu berjalan kaki mengelilingi tembok Mangkunegaran. Yang menarik, semua itu dilakukan dengan tanpa kata alias membisu. Orang Jawa menyebutnya “tapa mbisu”. Ini berlangsung setiap tahun.

Setya Novanto eks Ketua DPR, meski bukan orang Solo, agaknya tahu juga tradisi semacam ini. Ketika Rabu lalu dia menjadi terdakwa dalam sidang Tipikor kasus korupsi e-KTP, dia menggunakan jurus “tapa mbisu” tersebut. Segala pertanyaan hakim dan jaksa nyaris diacuhkan saja. Jika mau menjawab ala kadarnya, sehingga selama sidang itu tercatat dia hanya mengucapkan 24 kata-kata. Irit betul, seperti berita telegram  di PT Telkom tempo dulu.

Selama sidang Setya Novanto lebih banyak “mengheningkan cipta”, muka tertunduk, mata terpejam, sepertinya menghayati sekali. Katanya terkena diare, tapi diperiksa dokter RSCM dan KPK, ternyata dia sehat-sehat saja, sehingga tak ada alasan sidang ditunda. Maka dakwaan jaksa tersebut terus dibacakan, meski yang empunya perkara mendengarkan atau tidak.

Bisa juga ini memang kiat terdakwa untuk lolos dari jeratan hukum. Tapi gaya “tafakur” Setya Novanto bisa juga dia sedang merenungi perjalanan nasibnya. Kok bisa ya, seorang Ketua DPR-Ketum Golkar yang kaya raya, menjadi terdakwa kasus korupsi. Jika semua hartanya kelak disita, apa mungkin kembali jadi pedagang madu seperti dulu lagi? Bagaimana pula jika harus dipenjara seumur hidup? –gunarso ts

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Ketika Tradisi ‘Tapa mBisu’ Dijadikan Senjata Terdakwa : http://ift.tt/2ku3JGd

Demikian Informasi Teknologi Ketika Tradisi ‘Tapa mBisu’ Dijadikan Senjata Terdakwa

Informasi Ketika Tradisi ‘Tapa mBisu’ Dijadikan Senjata Terdakwa kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Baca juga


Ketika Tradisi ‘Tapa mBisu’ Dijadikan Senjata Terdakwa


Anda sekarang membaca artikel Ketika Tradisi ‘Tapa mBisu’ Dijadikan Senjata Terdakwa dengan alamat link https://infotekno-baru.blogspot.com/2017/12/ketika-tradisi-tapa-mbisu-dijadikan.html

Subscribe to receive free email updates: