Pakar: Situasi Politik Memanas, Ransomware Merajalela di 2018
Judul : Pakar: Situasi Politik Memanas, Ransomware Merajalela di 2018
link : Pakar: Situasi Politik Memanas, Ransomware Merajalela di 2018
Liputan6.com, Jakarta - Di sepanjang 2017, masyarakat Indonesia dikejutkan dengan berbagai upaya peretasan, mulai dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), situs web Telkomsel, hingga Kejaksaan. Kemudian, serangan ransomware WannaCry ke Indonesia hingga ransomware Nopetya.
Menurut pakar keamanan siber Pratama Persadha, sejumlah kasus di atas menjadi pertanda agar pemerintah lebih serius dalam memperhatikan isu keamanan siber.
Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure/Coordinator Center (Id-SIRTII/CC) mencatat hingga November 2017, Indonesia telah mendapat 205.502.159 serangan.
"Tahun ini juga diramaikan dengan konten pornografi di WhatsApp, pemblokiran Telegram, hingga registrasi SIM Card. Hal tersebut menjadi bukti bahwa isu keamanan siber sudah menyentuh langsung individu masyarakat," paparnya dalam keterangan resmi yang diterima Tekno Liputan6.com.
"Sekarang tinggal PR besarnya, sejauh dan sedalam apa negara bisa masuk serta mengedukasi masyarakat. Tanpa keterlibatan dan kesadaran masyarakat, sulit menciptakan keamanan siber yang kuat dan paripurna," tambah Chairman lembaga riset keamanan siber CISSReC (Communication and Information System Security Research Center) ini.
Ia memperkirakan serangan ransomware bakal meningkat di 2018 seiring dengan memanasnya situasi politik jelang Pilkada 2018 dan Pemilu 2019. Menurutnya, pemerintah dapat mengantisipasi hal ini dengan melakukan edukasi internet aman dan sehat.
Demikian Informasi Teknologi Pakar: Situasi Politik Memanas, Ransomware Merajalela di 2018
Pakar: Situasi Politik Memanas, Ransomware Merajalela di 2018
Anda sekarang membaca artikel Pakar: Situasi Politik Memanas, Ransomware Merajalela di 2018 dengan alamat link https://infotekno-baru.blogspot.com/2017/12/pakar-situasi-politik-memanas.html