Impor Beras Dibutuhkan Rakyat Atau Importirnya?
Judul : Impor Beras Dibutuhkan Rakyat Atau Importirnya?
link : Impor Beras Dibutuhkan Rakyat Atau Importirnya?
JAMAN Orba Pak Harto berhasil membuat rakyatnya makan beras asli dalam negeri. Tapi makin ke sini, Indonesia mulai impor beras. Pencetakan sawah baru tak sebanding dengan industri dan perumahan yang lapar tanah. Dan di era reformasi, kita jadi sering banget impor beras. Sebetulnya impor beras itu yang butuh rakyat atau importirnya, sih?
Di daerah Sleman DIY, bertebaran plang dari Pemkab yang bunyinya kurang lebih: jangan jual sawahmu, ingat anak cucu. Yogyakarta memang termasuk kota yang sangat pesat pembangunan perumahannya, sehingga harga tanah di sana juga menggila, mendekati Jakarta. Makin sedikit tanah darat, mulailah tanah-tanah sawah yang produktif disulap jadi perumahan pula.
Ini terjadi di mana-mana, bukan saja Yogyakarta. Bila Yogya pertahun kehilangan lahan sawah 200 Ha, Bekasi sampai 1.500 Ha, NTB 500 Ha, Kabupaten Bandung 15 Ha. Aceh, Sulut, Sulsel, juga mengalami hal yang sama. Tambah parah, anak muda sekarang jarang yang mau jadi petani, kecuali mereka yang berpendidikan minim.
Jaman Orde Baru Indonesia pernah swasembada beras, karena presidennya (Pak Harto) anak petani. Presiden selanjutnya tak ada lagi yang trah petani. Ada yang pejabat pertanian/perikanan (BJ Habibie), menteri agama (Gus Dur), presiden (Megawati), tentara (SBY) dan tukang kayu (Jokowi). Jadi maklumlah jika mereka kurang interesan pada pertanian.
Faktanya, sejak Orde Baru lewat, kita tak pernah swasembada beras. Sebentar-sebentar kita impor. Pemerintah juga mencoba mencetak sawah-sawah baru, tapi tetap saja tak sebanding dengan jumlah hilangnya sawah karena dimakan perumahan dan industri yang lapar lahan.
Beberapa hari ini ramai diberitakan, Kementrian Perdagangan akan impor 500.000 ton beras medium untuk kalangan menengah ke bawah. Yang aneh, pengimpornya bukan Bulog, tapi PPI (Perusahaan Perdagangan Indonesia). DPR kini mencurigai hanya akal-akalan Kementerian Perdagangan semata, karena stok beras nasional sesungguhnya masih aman.
Sering dipertanyakan orang, yang butuh beras impor itu sebetulnya rakyat atau importirnya? Jika mau jujur, ya importirnyalah. Itu pun bukan berasnya, tapi kelebihan harga yang bisa diambil dari beras luar negeri tersebut. Nilai keuntungannya pun bukan sekedar ratusan juga, tapi bermiliar-miliar. –gunarso ts
Baca Kelanjutan Impor Beras Dibutuhkan Rakyat Atau Importirnya? : http://ift.tt/2mBuB8uDemikian Informasi Teknologi Impor Beras Dibutuhkan Rakyat Atau Importirnya?
Impor Beras Dibutuhkan Rakyat Atau Importirnya?
Anda sekarang membaca artikel Impor Beras Dibutuhkan Rakyat Atau Importirnya? dengan alamat link https://infotekno-baru.blogspot.com/2018/01/impor-beras-dibutuhkan-rakyat-atau.html