Oknum Camat-Lurah Ikut Pungli saat Rakyat Mengurus Sertifikat
Judul : Oknum Camat-Lurah Ikut Pungli saat Rakyat Mengurus Sertifikat
link : Oknum Camat-Lurah Ikut Pungli saat Rakyat Mengurus Sertifikat
TANAH yang sudah bersertifikat, sangat bernilai bagi pemiliknya. Karena bukti hak hukumnya sudah jelas. Karenanya Presiden Jokowi tanpa bosan ngudak-udak Menteri Agraria dan Tata Ruang, untuk selesaikan target 5 juta sertifikat selama tahun 2017. Tapi gagal karena berbagai kendala. Paling celaka, oknum Camat dan lurah pun ikut bermain.
Presiden Jokowi Oktober 2016 membentuk Tim Saber Pungli dipimpin langsung Menko Polhukam Wiranto. Pungli yang bakal disapu bersih (saber) bukan saja yang berjuta-juta nilainya, recehan Rp10.000 hingga Rp100.000 akan dibabat habis. Ketika dikecam Fadli Zon, Presiden kok ngurusi yang begituan, jawab Jokowi tegas, “Biar Rp10.000 jika masif itu sangat merugikan rakyat.”
Karenanya soal pengurusan sertifikat juga menjadi sasaran tembak Tim Saber Pungli. Meski pengurusan sertifikat Prona gratis bagi rakyat, tapi oknum Kades dan Camat, ditambah pula oknum-oknum BPN, ikut jadi “Bethoro Kolo” yang doyan duit para pemohon. Bethoro Kolo yang sebenarnya cukup diruwat dengan jampi-jampi dan mandi kembang, tapi “Bethoro Kolo” kalangan birokrat, harus diruwat dengan uang!
Meski sudah ada Tim Saber Pungli, oknum birokrat terus saja bermain. Buktinya banyak yang kena OTT, misalnya saja MM, Lurah Pegadungan Jakbar. Camat Manisrenggo (Klaten) HP, Kades Wonosegoro (Boyolali), juga Mdk, Kades Manggis, Kecamatan Sirampok, Brebes. Dan…..masih banyak lagi.
Paling kurang ajar di Boyolali. Sudah jelas penyerahan sertifikat Prona akan dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi. Oknum lurah dan BPN masih juga bermain. Penerima distel, bila ditanya Presiden jawab semuanya gratis, padahal mereka dipungli Rp600.000. Keruan saja segera terbongkar.
Di Indonesia ini terdapat 164 juta petak tanah yang perlu disertifikasi. Tapi hingga kini baru tercapai 46 juta petak. Pemerintahan Jokowi menargetkan, di tahun 2017 sebanyak 5 juta petak, tahun 2018 ini 7 juta petak dan tahun 2019 sebanyak 9 juta petak. Berhasilkah kira-kira? Boro-boro 9 juta petak, yang 5 juta petak saja hingga Oktober 2017 baru mendekati 2 juta petak.
Kata Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, banyak yang jadi perintangnya. Di samping banyak terjadi sengketa di lahan tersebut, juga banyak lahan yang masih berupa hutan belantara. Menteri sebelumnya, Ferry Mursyidan Baldan dicopot karena alasan itu. Akankah mentri yang sekarang mengalami nasib yang sama? –gunarso ts
Baca Kelanjutan Oknum Camat-Lurah Ikut Pungli saat Rakyat Mengurus Sertifikat : http://ift.tt/2CO4WBcDemikian Informasi Teknologi Oknum Camat-Lurah Ikut Pungli saat Rakyat Mengurus Sertifikat
Oknum Camat-Lurah Ikut Pungli saat Rakyat Mengurus Sertifikat
Anda sekarang membaca artikel Oknum Camat-Lurah Ikut Pungli saat Rakyat Mengurus Sertifikat dengan alamat link https://infotekno-baru.blogspot.com/2018/01/oknum-camat-lurah-ikut-pungli-saat.html