Kampanye Big Sale Tuai Respons Positif, Shopee Tak Prioritaskan Target
Judul : Kampanye Big Sale Tuai Respons Positif, Shopee Tak Prioritaskan Target
link : Kampanye Big Sale Tuai Respons Positif, Shopee Tak Prioritaskan Target
Pada bulan ini, Shopee menggelar kampanye big sale-nya yang diberi nama Shopee 9.9 Super Shopping Day.
Dalam kampanye tersebut, Shopee mengadakan kampanye big sale pada periode 27 Agustus-9 September 2018, di mana menawarkan tiga promo besar: hadiah goyang Shopee dengan total Rp 9,9 miliar, flash sale dari Rp 99, dan potongan harga hingga 99 persen.
Di setiap harinya, Shopee juga menghadirkan promosi dengan tema tersendiri, misalnya pada 27 Agustus lalu ada Voucher Day, pada hari ini Senin (3/9/2018) ada Super Cash Back Day, lalu ada Super Beauty Day di hari setelahnya, dan seterusnya hingga promo mencapai hari akhir di 9 September 2018.
Disampaikan Director of Shopee Handhika Jahja, kampanye big sale Shopee 9.9 Super Shopping Day kali ini merupakan yang pertama kali diadakan Shopee bersamaan dengan enam negara di mana e-Commerce tersebut beroperasi.
“Kami memang ada beberapa plan buat mengadakan big sale. Kalau tahun lalu, kampanye diadakan pada Oktober dengan nama 10.10 Big Mobile Shopping Day Shopee. Waktu itu jumlah pesanan yang masuk hampir satu juta per hari. Sekarang (big sale) pindah ke September,” ujar pria yang karib disapa Dhika ini kepada Tekno Liputan6.com di kantor Shopee, Jakarta.
Lalu, apa alasan Shopee menggeser waktu kampanye dari Oktober ke September pada tahun ini?
Dikatakan Dhika, alasan Shopee memilih September sebagai waktu yang pas, karena pihaknya menilai pada periode ini banyak konsumen yang lebih tertarik untuk menghabiskan waktu belanja online. Ia pun mengaku kalau Desember sebetulnya juga menjadi waktu yang sesuai.
“Biasanya kan Desember, ada Harbolnas (Hari Belanja Nasional), Black Friday dan semacamnya. Tapi kami juga ingin mengadakan kampanye big sale di pertengahan kedua tahun ini. Jedanya harus cukup dari Desember, makanya kami memilih September,” jelasnya.
Menurut Dhika, September juga menjadi momen yang pas di mana konsumen memiliki kapasitas yang lebih besar untuk menghabiskan waktu berbelanja online.
Pria berkacamata ini pun mengakui pada tahun lalu sebetulnya Shopee memilih Oktober karena merupakan momen di mana banyak kompetitor lain mengadakan kampanye big sale.
Namun berbeda dengan tahun lalu, kini Shopee memilih September dikarenakan sudah memiliki kemampuan yang cukup untuk menarik konsumen ke dalam promosi yang ditawarkan.
“Kalau dilihat tahun lalu dari landscape kompetitor lain itu ya (sebetulnya) Oktober jadi waktu yang pas. Kalau sekarang, kami ingin menyatukan campaign big sale dengan regional,” imbuh Dhika.
“Tahun lalu kami memang driven sama kompetitor, tetapi tahun ini kami ke arah yang sudah merasa besar (kapasitasnya) dan sudah bisa push apapun,” tambahnya.
Demikian Informasi Teknologi Kampanye Big Sale Tuai Respons Positif, Shopee Tak Prioritaskan Target
Kampanye Big Sale Tuai Respons Positif, Shopee Tak Prioritaskan Target
Anda sekarang membaca artikel Kampanye Big Sale Tuai Respons Positif, Shopee Tak Prioritaskan Target dengan alamat link https://infotekno-baru.blogspot.com/2018/09/kampanye-big-sale-tuai-respons-positif.html