Hacker Surabaya Ternyata Cuma Kelas Teri
Judul : Hacker Surabaya Ternyata Cuma Kelas Teri
link : Hacker Surabaya Ternyata Cuma Kelas Teri
Liputan6.com, Jakarta - Ahli forensik digital, Ruby Alamsyah, menilaihacker Surabaya yang meretas ratusan situs web di 44 negara dengan teknik SQL Injection, bukan level advanced (canggih) alias cuma kelas teru.
Salah satu buktinya, pihak kepolisian bisa melacak IP Adress para pelaku, sehingga berhasil menangkap mereka.
"Kalau kita lihat, yang ini (hacker Surabaya) levelnya belum terlalu tinggi. Sederhananya, terbukti mereka masih bisa dilacak dari IP Adress, berarti mereka tidak pakai teknik yang cukup tinggi untuk menyembunyikan IP Adress. Dari situ sudah kelihatan," tutur Ruby kepada tim Tekno Liputan6.com, Rabu (14/3/2018) di Jakarta.
Selain itu, teknik SQL Injection pun terbilang umum karena masih bisa menggunakan berbagai tool yang banyak di internet dan gratis atau open source.
"Mereka juga menggunakan teknik SQL Injection, yang sebenarnya kebanyakan situs web saat ini sudah cukup aman dari SQL Injection, kecuali memang yang admin-nya tidak sigap, pakai software lama, database dan aplikasinya tidak diperbarui," sambungnya.
Dijelaskannya, hacker yang menggunakan tool gratis dan open source bisanya disebut sebagai script kiddies. Level hacker ini pada dasarnya remaja dengan keterampilan pemrograman yang meretas untuk kesenangan dan pengakuan. Script kiddies biasanya melakukan serangan mereka secara acak dengan mengandalkan tool gratis.
Hal ini berbeda dengan level "papan atas" yang memang menyiapkan berbagai tool khusus untuk menyerang target. Biasanya, hacker semacam ini meretas sistem atau jaringan dengan tingkat keamanan yang sudah diakui dunia, seperti sistem Pentagon, Federal Bureau of Investigation (FBI) atau Central Intelligence Agency (CIA).
"Hacker kelas tinggi ini biasanya meretas sistem atau jaringan yang keamanannya sudah diakui dunia, atau menemukan celah keamanan terbaru yang belum pernah diketahui sebelumnya. Hacker advanced itu pun kerap berimprovisasi, banyak celahnya untuk melakukan serangan. Istilahnya mereka pakai 'seni' lah," jelas Ruby.
Lebih lanjut, ia menekankanhacker Surabaya yang menyerang ratusan situs web ini termasuk dalam kategori black hat (hacker topi hitam). Pasalnya, para hacker memeras korban agar memberikan "uang tebusan" jika ingin mendapatkan akses kembali ke situs web mereka.
Demikian Informasi Teknologi Hacker Surabaya Ternyata Cuma Kelas Teri
Hacker Surabaya Ternyata Cuma Kelas Teri
Anda sekarang membaca artikel Hacker Surabaya Ternyata Cuma Kelas Teri dengan alamat link https://infotekno-baru.blogspot.com/2018/03/hacker-surabaya-ternyata-cuma-kelas-teri.html