Saat Kata Makian ‘Bangsat’ 2 Kali Bergaung di Senayan

Saat Kata Makian ‘Bangsat’ 2 Kali Bergaung di Senayan - Sahabat Info Tekno semuanya, kali ini Informasi Teknologi akan memberikan informasi teknologi terbaru dan mungkin penting untuk anda baca dengan judul Saat Kata Makian ‘Bangsat’ 2 Kali Bergaung di Senayan yang telah kami analisa dan kami persiapkan dengan matang untuk anda baca informasi teknologi terbaru kali ini. Semoga imformasi dunia teknologi yang kami sajikan mengenai Artikel Teknologi, yang kami tulis ini dapat anda jadikan pengetahuan di dunia teknologi dan anda tidak kudet lagi dan menjadi manusia yang update teknologi.

Judul : Saat Kata Makian ‘Bangsat’ 2 Kali Bergaung di Senayan
link : Saat Kata Makian ‘Bangsat’ 2 Kali Bergaung di Senayan

Infotekno-Baru

SAMA-SAMA pernah di Komisi III, ternyata Arteria Dahlan dari PDIP itu menjadi “generasi penerus” Ruhut Sitompul dari Demokrat. Karena kekesalannya, mereka pernah mengeluarkan kata makian ‘bangsat’ di gedung DPR Senayan. Memangnya tak ada pilihan kata lain? Sampai-sampai, kepinding pun kaget namanya dibawa-bawa ke DPR.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bangsat itu mengandung makna: orang yang bertabiat jahat. Tapi juga bisa berarti: kepinding, tumbila, kutu busuk atau tinggi kata orang Jawa. Anehnya, orang disebut kepinding, takkan marah. Justru marah dan tersinggung ketika disebut bangsat.

Seperti apa kepinding itu? Kepinding adalah binatang di balik galar atau bambu untuk alas balai-balai. Maka paling tepat kiranya, pejabat yang suka korupsi layak disebut “pejabat tinggi”. Sebab pejabat yang menghisap darah rakyat (koruptor), tak ubahnya tinggi yang selalu menghisap darah rakyat atau manusia yang tidur di balai-balai.

Kata makian “bangsat” itu beberapa hari lalu terlontar dari mulut Arteria Dahlan dari Komisi III DPR. Dia kesal sikap Kementerian Agama yang menyalahkan korban biro perjalanan umroh abal-abal. “Kementerian Agama bangsat semunya.” Begitu kata Arteria Dahlan.

Tahun 2010, anggota DPR Ruhut Sitompul dari Partai Demokrat pernah memaki sesama teman Komisi III, Gayus Lumbuun (PDIP) dengan makian “bangsat” pula. Gayus dan PDIP-nya tersinggung. Dan dari kasus ini jadi terungkap bahwa politisi PDIP Arteria Dahlan sekarang, ternyata “generasi penerus” Luhut Sitompul yang sudah mundur dari Demokrat.

Anggota DPR memang juga manusia biasa, sehingga emosi dalam RDP (Rapat Dengar Pendapat) juga sah-sah saja. Tapi apakah tak ada kata pilihan lain, sehingga keemosian itu diungkapkan dengan makian “bangsat”. Meski punya hak imunitas untuk berkata apa saja di gedung DPR, mengeluarkan kata “bangsat” terkesan anggota dewan itu mulutnya seperti “cah angon”.

Karena ada tambahan “semuanya”, jajaran Kementerian Agama pun tersinggung, tapi Menag Lukman Hakim meredamnya dengan permintaan kepada Arteria Dahlan cukup untuk minta maaf saja. Ironisnya, Arteria Dahlan masih berkelit bahwa yang dimaksudkan oknum.

Jika oknum, kenapa pakai bahasa “semuanya”? Tahukah Anda, gara-gara bawa-bawa nama “bangsat”, kaum kepinding di balik galar ikut pula tersinggung. “Ribut sama Kemenag silakan saja, tapi jangan bawa-bawa kelompok kami dong!” kata kalangan bangsat itu andaikan bisa ngomong. -gunarso ts

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Saat Kata Makian ‘Bangsat’ 2 Kali Bergaung di Senayan : https://ift.tt/2JbMt4n

Demikian Informasi Teknologi Saat Kata Makian ‘Bangsat’ 2 Kali Bergaung di Senayan

Informasi Saat Kata Makian ‘Bangsat’ 2 Kali Bergaung di Senayan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. Baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Baca juga


Saat Kata Makian ‘Bangsat’ 2 Kali Bergaung di Senayan


Anda sekarang membaca artikel Saat Kata Makian ‘Bangsat’ 2 Kali Bergaung di Senayan dengan alamat link https://infotekno-baru.blogspot.com/2018/04/saat-kata-makian-bangsat-2-kali.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :