Menkominfo Bahas Pemantauan Medsos Mahasiswa dengan Menristek
Judul : Menkominfo Bahas Pemantauan Medsos Mahasiswa dengan Menristek
link : Menkominfo Bahas Pemantauan Medsos Mahasiswa dengan Menristek
:strip_icc():format(jpeg):watermark(liputan6-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-gray-landscape.png,-0,0,0)/liputan6-media-production/medias/2017860/original/003150400_1521620601-20180321_121448.jpg)
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengungkap 143 juta pengguna media sosial berpotensi terkena 'virus' radikalisme dan terorisme.
"Kita harus bicara hulu dan hilir. Hulu seperti apa? Ya itu, literasi, bicara konten, dan narasi. Hilirnya baru pemblokrian," kata Tenaga Ahli Kemkominfo Donny Budi Utoyo, beberapa waktu lalu.
Donny menyebut sejak pertama kali terjadi bom di gereja di Surabaya, Jawa Timur pada Minggu, 13 Mei 2018, sudah ada 1.285 akun media sosial diblokir. Pemblokiran itu dilakukan dalam waktu 3-4 hari.
Kemekominfo, ujar Donny, sudah jauh-jauh hari memblokir akun-akun bermasalah itu.
“Salah satu upayanya adalah dengan aduan konten, internet sehat, siber kreasi dan lainnya. Isinya dengan melakukan literasi digital, cara menghindari paham radikal,” ucap Donny.
Saat ini, kata Donny, kelompok propaganda menggunakan agitasi dan propaganda melalui media sosial.
“Tujuannya, untuk mempengaruhi warganet yang masih bisa dipengaruhi dengan 'kampanye-kampanye' mereka,” tandasnya.
Reporter: Fauzan Jamaludin
Sumber: Merdeka.com
(Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Untuk itu pemerintah meminta agar Facebook bertanggung atas kebocoran satu juta data pengguna Facebook Indonesia.
Demikian Informasi Teknologi Menkominfo Bahas Pemantauan Medsos Mahasiswa dengan Menristek
Menkominfo Bahas Pemantauan Medsos Mahasiswa dengan Menristek
Anda sekarang membaca artikel Menkominfo Bahas Pemantauan Medsos Mahasiswa dengan Menristek dengan alamat link https://infotekno-baru.blogspot.com/2018/06/menkominfo-bahas-pemantauan-medsos.html