Raih Kucuran Dana Rp 28 Triliun, Ini yang Bakal Dilakukan Grab
Judul : Raih Kucuran Dana Rp 28 Triliun, Ini yang Bakal Dilakukan Grab
link : Raih Kucuran Dana Rp 28 Triliun, Ini yang Bakal Dilakukan Grab
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2287492/original/037920200_1532239431-Grab_Bike_3.jpg)
Pada April 2018, Grab telah mengakuisisi layanan operasional Uber di Asia Tenggara.
Mulai saat itu, aplikasi dan semua jenis layanan Uber akan ditutup serempak di wilayah tersebut, termasuk Indonesia. Dengan demikian, layanan operasional di seluruh Asia Tenggara akan berjalan di bawah kuasa Grab.
Kita tahu kalau kiprah Uber di Asia Tenggara tidak semulus pesaingnya seperti Grab dan Go-Jek.
Namun demikian, apa yang sesungguhnya memotivasi Grab untuk mengakuisisi Uber? Mengingat bisnis Uber loyo dan malah diakuisisi, apa memang ada keuntungan mutlak yang didapatkan Grab?
Seperti disampaikan Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, akuisisi Grab terhadap Uber diklaim sebagai aksi korporasi terbesar untuk perusahaan internet di Asia Tenggara, bahkan mencetak rekor di sepanjang sejarah perusahaan.
Lantas, kata Ridzky, jenis keuntungan yang didapat justru merupakan kesempatan untuk melebarkan volume layanan yang lebih besar ke seluruh wilayah Asia Tenggara.
"Efisiensi itu penting, apalagi dengan volume yang kami punya setelah akuisisi Uber selesai. Terlebih, akses kita dengan mitra di Asia Tenggara tentu akan semakin menjadi kuat. Volume kami banyak, sedangkan Uber masih sedikit," ujar Ridzki kepada Tekno Liputan6.com di kantor Grab Indonesia, Jakarta, Jumat (6/4/2018).
"Kami secara regional sudah enam tahun di Asia Tenggara. Market experience kami di Asia Tenggara juga besar, tentu kami memiliki pemahaman pasar Asia Tenggara yang lebih baik," sambungnya menjelaskan.
Ridzki berkata, dengan bergabungnya Uber, pihaknya bisa dengan cepat memberikan layanan dan inovasi terbaik di Asia Tenggara.
Grab juga memiliki norma serta preferensi yang unik dan berbeda dari masing-masing negara, di mana perusahaan punya atensi kepada kebutuhan lokal.
Selain itu, dengan diakuisisinya Uber, masyarakat juga mendapat keuntungan yang lebih pasti karena bisa mengakses Grab di semua negara Asia Tenggara, yang juga hadir pada lebih dari 195 kota.
"Indonesia juga terbesar, ada di 120 kota mulai dari Banda Aceh sampai ke Jayapura," imbuhnya.
Ridzki juga menjamin, keuntungan lain yang didapatkan Grab antara lain produktivitas teknologi yang membuat layanan Grab semakin seamless dan praktis untuk digunakan.
Produktivitas yang dimaksud adalah teknologi Machine Learning untuk membuat aplikasi Grab semakin lebih baik.
"Kita ada enam pusat riset dan pengembangan (Research and Development, R&D) di enam negara, ada di Seattle, Beijing, Jakarta, Bengaluru, Vietnam, dan Singapura. Dengan proses akuisisi Uber, kita juga open terhadap karyawan yang ingin menjadi tenaga ahli di masing-masing wilayah," tukas Ridzki.
Demikian Informasi Teknologi Raih Kucuran Dana Rp 28 Triliun, Ini yang Bakal Dilakukan Grab
Raih Kucuran Dana Rp 28 Triliun, Ini yang Bakal Dilakukan Grab
Anda sekarang membaca artikel Raih Kucuran Dana Rp 28 Triliun, Ini yang Bakal Dilakukan Grab dengan alamat link https://infotekno-baru.blogspot.com/2018/08/raih-kucuran-dana-rp-28-triliun-ini.html