Cerita Sutopo Basmi Hoaks hingga Ketemu Raisa Karena Twitter
Judul : Cerita Sutopo Basmi Hoaks hingga Ketemu Raisa Karena Twitter
link : Cerita Sutopo Basmi Hoaks hingga Ketemu Raisa Karena Twitter
Sebagai seorang pekerja di bagian hubungan masyarakat, Sutopo menyadari bahwa kekuatan media sosial sangatlah luar biasa.
Namun, perlu hal-hal tertentu agar penyampaian informasi di medsos bisa sampai ke audiens.
Sadar pengguna yang kebanyakan adalah milenial, Sutopo pun menyebut, pilihan bahasa yang digunakan tidak boleh kaku.
"Bahasa yang disampaikan harus receh. Kalau bahasanya serius dan birokrat (informasinya) enggak laku, karena memang sasarannya milenial. Makanya, saya harus masuk ke ranah milenial," ujarnya.
Sutopo pun menyebut, ketimbang platform medsos lain seperti Facebook, Twitter lebih efektif dalam menyampaikan informasi terkait kebencanaan.
Sutopo mencontohkan, saat kecelakaan pesawat Lion Air PK LQP, dia adalah yang paling awal yang menerima video puing-puing di sekitar lokasi jatuhnya pesawat.
"Tapi saya nggak langsung post. Saya pantau dulu semua di medsos, begitu Basarnas menyampaikan informasi A1 (sudah terkonfirmasi), saya cuitkan video itu. Terus banyak yang Retweet, termasuk dari media-media asing untuk meminta kredit video. Saya berikan," kata Sutopo.
Begitu aktifnya di Twitter untuk menyampaikan informasi membuat banyak orang langsung mengirimkan pesan DM.
Misalnya pengungsi yang membutuhkan bantuan, ada keluarga korban yang masih hilang, dan lain-lain.
Demikian Informasi Teknologi Cerita Sutopo Basmi Hoaks hingga Ketemu Raisa Karena Twitter
Cerita Sutopo Basmi Hoaks hingga Ketemu Raisa Karena Twitter
Anda sekarang membaca artikel Cerita Sutopo Basmi Hoaks hingga Ketemu Raisa Karena Twitter dengan alamat link https://infotekno-baru.blogspot.com/2018/12/cerita-sutopo-basmi-hoaks-hingga-ketemu.html